Sebut Pendemi Corona Lahan Bisnis, Warga Makasar Tolak Rapid Test


Sejumlah warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menolak rapid test saat petugas mendatangi permukiman di Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah. Mereka bahkan mengusir petugas yang datang untuk mengadakan pemeriksaan tersebut.


Insiden penolakan yang terjadi di Jalan Barukan, Lorong Enam, viral di media sosial (medsos). Bahkan mereka memalang jalan dan memasang spandung yang menyatakan bahwa pandemi corona hanya lahan bisnis para mafia.


Dengan adanya pemalangan ini, ambulans petugas medis pun tidak bisa masuk ke lokasi permukiman tersebut. Sejumlah orang yang berjaga-jaga di sekitar pintu masuk pun langsung mengusir dan menyoraki petugas medis yang akan melakukan rapid test.


Motif warga diduga karena mereka takut menjalani karantina selama 14 hari bila terindikasi positif corona. Sebab sebagian besar mereka yang pernah menjalani rapid test dinyatakan reaktif, padahal tidak ada gejala apa-apa.


"Pernah ada yang sudah rapid test, tapi tidak ada gejala apa-apa," kata seorang warga, Anwar, di Kota Makassar, Sulsel, Minggu (7/6/2020).


Menurut dia, aksi penolakan terjadi pada Sabtu (6/6/2020) kemarin. Bahkan warga memasang palang di pintu masuk lorong agar petugas medis tidak bisa masuk, serta memasang spanduk penolakan keras rapid test.


"Tapi palang sudah kami buka. Kemarin saja dipalang waktu petugas medis mau datang," ujar dia.

Sumber : https://sulsel.inews.id/


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sebut Pendemi Corona Lahan Bisnis, Warga Makasar Tolak Rapid Test"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

bawah